![]() |
Canva/Cinta |
Puisi Cinta - Halo sobat bloggeria kali ini kita akan membagikan beberapa puisi cinta romantis, Sedih, dan Menyayat hati karya terbaru dan terbaik dari Anak Indonesia, jadi beberapa puisi berikut ini tidak semua milik saya ya guys tapi beberapa diantaranya adalah milik sobat kita yang dishare di media sosial miliknya.
Baca juga: Apakah Kuota OMG Bisa Digunakan Untuk Internet Lokal
Baca Juga: Cara Membuat Balasan Pesan Otomatis di whatsapp
40 + Puisi Cinta Menyentuh Hati Terbaru
- 1 Hujanku Penyabung Rindu
- 2 Ku Titipkan Cinta Padamu Tuhan
- 3 Puisi Berjudul Suara Hati
- 4 Puisi Berjudul Penghapus Lara
- 5 Puisi Berjudul Terlambat Sudah
- 6 Puisi Berjudul Aku
- 7 Puisi Berjudul Bisa
- 8 Puisi Berjudul Hujan
- 9 Puisi Tak Berjudul
- 10 Puisi Berjudul Cinta Sesaat
- 11 Puisi Berjudul Sendiri
- 12 Puisi Berjudul Untukmu Ainun
- 13 Puisi Berjudul Terima Kasih cinta
- 14 Puisi Berjudul Nirwan Tenggelam
- 15 Puisi Berjudul Kemarau Tertidur
- 16 Puisi Berjudul Rinnai
- 17 Puisi Berjudul Bertukar kabar
- 18 Puisi Berjudul Sebatas Angan
- 19 Puisi Berjudul Air Mata Bahagia
- 20 Puisi Berjudul Ikrar Hujan Katanya
- 21 Puisi Berjudul Lonceng Bernada
- 22 Puisi Berjudul Cahaya di Matamu
- 23 Puisi Berjudul Andai Dulu
- 24 Puisi Berjudul Rindu Tak Bersemai
- 25 Puisi Berjudul Ungkap Hati Merindu
- 26 Puisi Berjudul Padamu Kurasa Rindu
- 27 Puisi Berjudul Bahasa Jiwa
- 28 Puisi Berjudul Dibalik Semua Ini
- 29 Puisi Berjudul Kehilangan
- 30 Puisi Berjudul Tentang Dia dan Cinta
- 31 Puisi Berjudul Berseminya Sang Cinta
- 32 Puisi Berjudul Inikah Namanya Cinta
- 33 Puisi Berjudul Rindu Ini Karenamu
- 34 Puisi Berjudul Ujarnya Sang Hati
- 35 Puisi Berjudul Heningnya Sang Malam
- 36 Puisi Berjudul Rindu Sekolah
- 37 Puisi Berjudul Rindu Tak Terucap
- 38 Puisi Berjudul Diam
- 39 Puisi Berjudul Surat Cintamu
- 40 Puisi Berjudul Pendosa Cinta
1. Entah ini cerita, puisi, ataupun doa, mungkin ungkapan hati untuknya, 'Hujanku, Penyabung Rindu'
2. Ku Titipkan Cinta Padamu Tuhan
3. Puisi Berjudul Sura Hati
Suara_Hati
4. Puisi Berjudul Penghapus Lara
Penghapus lara
5. Puisi Berjudul Terlambat Sudah
Terlambat sudah
6. Puisi Berjudul Aku
Aku
7. Puisi Berjudul Bisa
Bisa
8. Puisi Berjudul Hujan
Hujan
9. Puisi Tanpa Judul
Tanpa Judul
Kini
Hilang sudah segalanya
Bahu tempat ku bersandar
Tangan yang selalu ku genggam
Dan hati yang selalu ku pertahankan
Hanya karena sebuah keegoisan
Mengikuti emosi sesaat
Tak dapat ku temukan lagi
Sebuah hati yang telah hirap
Tak dapat ku sambung lagi
Sebuah hubungan yang telah hancur, luluh lantah tak beraturan
Apakah boleh ku tanam secercah harapan?
Berharap kau kembali datang
Atau memang harus ku lupakan
Kenangan indah terhalang nestapa
Sungguh, jika waktu dapat diulang
Tak kan mungkin ku lepaskan
Dirimu yang ku sayang
Akan ku dekap semua kenangan
Tak ku biarkan pergi menghilang
Pasuruan, 19 September 2019
10. Puisi Berjudul Cinta Sesaat
CINTA SESAAT
Bahagia memang awalnya
Seperti tak akan pernah ada luka
Tertawa memang kala itu
Seolah-olah tak akan berujung pilu
Surga memang disanubari
Seakan neraka tak sedang mengintai
Awal bahagia berubah luka
Tawa tak tertahan disulap perlahan
Surga antara kita menjelma neraka
Hancur berkeping-keping oleh cenayang
Hilang sudah segala anugerah
Lembut tuturmu berubah menyisakan pilu
Kau jadikan aku pelampiasan kekosongan mu
Kau berikan pengharapan tanpa perasaan
Lalu kau tinggalkan saat kau merasa bosan
Kau lukai lalu pergi
Kau tanam benih cinta lalu kau hancurkan begitu saja
Kau pikir aku ini apa?
Penghibur dikala gugur?
Penyemangat saat kau tersengat?
Atau hanya sekerat cinta sesaat?
11. Puisi Berjudul Sendiri
Sendiri
(Jakarta 13 September 2019)
Sendiri,
Menapaki sisa hari ini
Menghitung waktu dalam sepi
Menghibur diri dalam lamunan tanpa arti
Mengapa malam ini selalu kelabu
Saat kau tiada hardir menemaniku
Sebarapa berartikah aku di hatimu
Hingga tak sudi kau datangkan kehadiranmu
Wahai kegelapan malam,
Dengarlah, ada manusia yang kurindukan
Tanpanya aku kesepian
Tanpanya rembulan cerah seakan kelabu
Tanpanya bintang laksana batu hitam yang redup
Wahai malam,
Mintakan kepada TUhan
Agar aku tertidur dalam keterlelapan
Agar sepi ini kubawa dalam alam impian
Agar tiada sempat ku teteskan air mata.
12. Puisi Berjudul Untukmu Ainun
UNTUKMU AINUN
Trusted To BJ Habibie dan AinunBest anda Peace
13. Puisi Berjudul Terima Kasih cinta
Terima Kasih Cinta
Saat Aku Sendiri ....Aku di Selimuti Rasa Sepi
Aku Berfikir Apa yang Kita Jalani Dulu
Ku Rindu Sifatmu yang Dulu
Bukan Yang Sekarang
Namun ....
Semua itu Mustahil Bagiku
Karna Kau Bukan Belahan Jiwaku Lagi
Terimakasih ......
Karna kau Pernah Hadir dengan Senyuman Indah Kepadaku
Meski hanya Sebatas Waktu
Namun Aku Sangat Berterima Kasih
Dengan Caramu Yang Sangat Sempurna Menyakitiku
Aku hanya Bisa Berdoa di Setiap Sujudku
Meski Kamu Tak Lagi di Sampingku
Terima Kasih .....
Karna Kau Telah Berhasil Menyakitiku
14. Puisi Berjudul Nirwan Tenggelam
NIRWANA TENGGELAM
Resah Pagi Mengetuk KeracunanMemaksa Tanya yang Pekat Berkarat
Sampaikah Nyata dititik Pertemuan
Atau Tersinggah di titik Pertemuan
Pecahnya Pemilik Sepatu tak Menoleh Sautan
Kasarnya Penggenggam kapal tak Memukul Suara
Lusuhnya Laut Pilu Tak Hendak Mendongak
Meskipun Seragam itu Selalu Berpulang Kumal
Tanya sore itu semakin Mencuat
Menggesekan Geraham Menahan Ledakan
Mengapa Sang Tuan Tak Menyugugkan Jawaban
Meski Berperan Sebagai Majikan
Rupanya Malu Tak Terbungkus
Meninggalkan Suara Menjabarkan Mimpi
Kisah Pameran Utama di Tempat Hujan
Yang Terbangun Sebelum Persimpangan
Malam Itu Tak dihampiri Bintang
Hanya sedu Angin yang Berbisik Pelan
Menitipkan Pesan dalam Sebuah Kesan
Menuju Tangin Nirwana Tenggelam
15. Puisi Berjudul Kemarau Tertidur
KEMARAU TERTIDUR
Dedaunan Pagi Tak Mampu TersenyumBerselimutkan Embun yang Sedikit Kesat
Air dipangkuannya tak Menyuguhi Tanah
Disingkap Tanah dibakar Air
Daun itu kembali Murung
Ketakutannya Telah Nampak Nyata
Sisa Makanan dirumahnya Telah dikuras
Suka Tak Suka ia Tinggalkan Majikan
Sementara Tanah Mulai Kehausan
Lukanya Nampak Bercelah dibagian Luar
Mungkin ia diserang Dehidrasi
Atau lama Tak disangka Hujan
Entah Angin atau Keliru
Ia Tak Datang dijam Keberangkatan
Entah awan Bosan Terasin
Atau Sang Angin Lupa Menjemput
Sementara Langit Berkilau Senyum
Mengecoh Manusia yang dibuai Senja
Sementara kita Terlelap Lamunan
Menunggu Usia Kemarau Tertidur
16. Puisi Berjudul Rinnai
RINNNAI
Rinai ....Sudah Bersih Satu Nama Meminta Pergi
Sudah Ikhlas Seribu Janji Tlah dilupakan
Sudah Sampai Kenangan Pada Historinya
Tapi ......
Sudahkah Hati Bersabar untuk Menjalaninya
Tinggal Satu lagi Yang Harus dikorbankan
Perasaan Pada Waktu ....
Atas Dasar yang Sudah Tidak Menentu
Atas Rasa yang Seharusnya Bertabu
Diam, Bisu, Tak Beranjak Untuk Bersua
Tetaplah Sukma Menetap
Menghisap dan Memuntahkan renjana pada Hujan
Menegaskan akan tetap Bersandar Meski Penglabuhan kian Berpendar
Tegas dalam Satu Nama
Janji Pada Satu Rasa
Meski Waktu adalah Pembunuh
17. Puisi Berjudul Bertukar kabar
Bertukar Kabar
By. Kei
Kita Telah Menjadi Sepasang Rahasia dari Puisi SepiBertukar Kabar
By. KeiBerbicara hanya dalam Keheningan
Menyempurna Deras Rasa Yang Telah Mengisi Kita
Lewat Pesan Indah di Pucuk Sang Ilalang
Seraya Mengemis Cinta dalam Tarung Paling Nyeri
Untukmu yang tersembunyi yang tersirat didalam Diksi - Diksiku
Kau Yang Tak Pernah Melihatku
Namun Engkau Bertahta di Mataku
Kau Yang Rebah ditiap Debaranku
Membuatku Tidak Pernah Baik - Baik Saja
Pagi Ini, Angin Bertiup Ke Arah Laut
Mega pun Masih Kemerahan
Ketika Selembar Daun jatuh di Ujung Kaki
Ternyata ada gurat namamu disana
Ahhh, Panggilan Sejati
Terkhusus dikirim darimu, Dari Surga
18. Puisi Berjudul Sebatas Angan
SEBATAS ANGAN
Terbuang Sebuah Angan MisteriYang Selama Ini Menghantui Hati
Senantiasa Berlabuh diujung Kasih
Menciptakan Beribu Harapan Fasih
Untukmu, Sosok yang selalu Teringat disetiap Langkah
Ku ingin Kau Memeberiku Sedikit Keadilan
Jangan Muncul Sebatas Angan Saja
Memunculkan Bayang Lalu Lenyap
Ini Tak Adil ...
Saat Sadarku Mulai Terlahap Angin
Engkau Datang Membawa Senyum
Dengan Sebuah Lirik Menjulur Ke Hati
Lalu Pergi Tak Berbekas
Siapakah Dirimu Yang Selalu Muncul dalam Mimpiku
Kuingin Ketika Dirimu Tiba
Ditengah Lelapnya Tidurku
Kau Tetap Disampingku
Sambil Membuahi Pertemuan
Dengan Sebuah Celoteh Tak Berujung
Ini Bukan Tentang Cinta
Bukan Pula Percintaan
Tapi Sebuah Genangan Kasih Sayang
Yang Telah Lama Mengakar Dalam Raga
19. Puisi Berjudul Air Mata Bahagia
AIR MATA BAHAGIA
Lelah Kurangkul Kini Mulai BersemayamTak Bisa Kuucap dengan Lisan Pelan Mengunyam
Sekujur Tubuhpun Tersapa Oleh Remuk Redam
Dan ... Inilah Juang Asa Yang Kau Gali dalam Bilik Cinta Yang Terpendam
Banyak Bayang Impian Yang Terpudar Oleh Sang Waktu
Namun Diri Hanya Bersandar Pada Tingginya Kalbu
Setap Cita - Cita Yang Kutapakan Dalam Goresan Penaku
Kan Kutetesi Dalam Segumpal Air Mata Bahagiaku
Penat Yang Kurasa Kini Tak Terasa
Lembaran Asa Hidup Kini Kuisi Dengan Sebuah Cerita Saja
Dari Sebuah Langkah Kecil yang Akan Membahana
Dan Yakinku Kau Datangi Air Mata Bahagia
20. Puisi Berjudul Ikrar Hujan Katanya
IKRAR HUJAN KATANYA
Ketika Sang Fajar Menyingsing
Bias Embun Mengayun di Tepi JendelaJua Tenggeri Dedaunan Yang Menguning
Namun Hujan Enggan Terjun Ke Bantala
Daksa Tanah Bercak Meretak
Sekumpulan Debu Berarak
Tersapu Antari dengan Kasar
Payoba Kalebu Tak Peduli Pengantar
Hujan Pernah Berikrar
Terjun Kala Lazuardi Mengglegar
Bernilai Hapuskan Jejak - Jejak Kerinduan
Hembuskan Rintik - Rintik Kenangan
Hujan Pernah Hijrah Pada Dirgantara
Antarlina Pada Masanya
Menanamkan Benih Asmaraloka
Hingga Beranak Pinak Bunga Cinta
Arumi Nan Elok Serbaki Semesta
21. Puisi Berjudul Lonceng Bernada
Lonceng Bernada
Teng Teng Teng ...Tiga Kali Lonceng Berbunyi
Pertanda Dimulai Nya Jam Pelajaran
Menunggu Dibangku Dengan Bosannya
Kondisi Itu Berubah Ketika Ia Datang
Dengan Membawa Tas Ping
Bak Mendekati Bangku Kedua Disamping Bangku Yang Ku Duduki
Diam Diam Ku Melihatnya Dengan Penuh Rasa
Entah Ini Cinta ataukah Apa
Ku Beranikan Diri Tuk Menyapanya
Dengan Malu - Malu Salah Tingkah Ku Jadinya
Senyumannya Membuatku Rindu Akan Wajahnya
Tahi Lalat di Bawah Bibirnya
Membuatku Teringat Akan Istimewanya Wajahnya
Gemas Ku Jadinya
Akankah Aku Berjodoh Dengannya
Malam Hari Datang Bersama Awan Hitam
Turunnya Hujan Membuatku Ingin Menutup Mata
Bak Memimpikan Masa Depan Ku Dengan Nya
Ingin Rasanya Ku Tuliskan Surat Cinta Untuknya
Berharap Tuhan Kan Mewujudkannya
22. Puisi Berjudul Cahaya di Matamu
CAHAYA DI MATAMU
Malam itu Begitu Dingin ku Rasa
Bersama Bulan dan Bintang ku Berada
Hingga Ku Lihat sesosok Wanita Berhijab
Di Depan Masjid Nan Megah
Ku Lihat Dia Dengan Tatapan Sempurna
Bak Mengingat Bahwa Dia Adalah Wanita Yang Sama
Wanita Yang Pernah Ku Temui di Bangku SMA
Wanita Yang Selalu Ada Di Saat Ku sedang Gundah
Wanita Yang Pernah Ku Khianati di Saat Terbawa Nafsu Semata
Panggilan Tuhan Pun Menggema di Telinga
Ku Sempatkan Waktu Untuk Berjamaah
Berharap Tuk Bisa Berbincang dengannya
Meski Mungkin Hanya Sekedar Menyapa
Ku Paksakan Langkah Kaki Ini Tuk Kesana
Dengan Hati Gundah Ku Tak Sadar
Ia Pun Berlari Menghampiriku
kedua Tangannya Mendorongku Begitu Kuatnya
Hingga Ku Lihat Mobil Melintas Entah Dari Mana
Melukainya Hingga begitu Parah
Ku Hampiri Dia Bak Berteriak Dengan Kerasnya
Ku Lihat Darah Bercucuran di Keningnya
Hingga ku Sadar Dia melihatku Dengan Mata Indahnya
Mata Yang dulu Ku Acuhkan Untuk Orang Yang Tak Setia
Hingga Ku Sadar Inilah Cinta Yang Sempurna
Mata Bercahaya Bak Menunjukkan Cinta Yang Sebenarnya
Hingga Terlambat Ku Sadari
Tuhan Lebih Menyayanginya
Hingga Dia Ambil Ketika Ku Ingin Membahagiakannya
Hanya Penyesalan yang Tersimpan di Dada
Ingin Rasanya Ku Menjemputnya Dari Alam Baka
23. Puisi Berjudul Andai Dulu
ANDAI DULU
24. Puisi Berjudul Rindu Tak Bersemai
RINDU TAK BERSEMAI
25. Puisi Berjudul Ungkap Hati Merindu
UNGKAP HATI MERINDU
Pada Waktunya Nanti
BY @ PENULIS CERDAS 2019
26. Puisi Berjudul Padamu Kurasa Rindu
PADAMU KURASA RINDU
27. Puisi Berjudul Bahasa Jiwa
BAHASA JIWA
28. Puisi Berjudul Dibalik Semua Ini
DIBALIK SEMUA INI
29. Puisi Berjudul Kehilangan
KEHILANGAN
30. Puisi Berjudul Tentang Dia dan Cinta
Tentang Dia dan Cinta
31. Puisi Berjudul Berseminya Sang Cinta
BERSEMINYA SANG CINTA
32. Puisi Berjudul Inikah Namanya Cinta
Inikah Namanya Cinta
33. Puisi Berjudul Rindu Ini Karenamu
Rindu Ini Karenamu
34. Puisi Berjudul Ujarnya Sang Hati
Ujarnya Sang Hati
35. Puisi Berjudul Heningnya Sang Malam
Heningnya Sang Malam
Yang Mungkin Tak Bisa Kembali
Mungkin Selamanya
Tapi Ingatlah Hari Ini....
Malam Ini.....
Malam Yang Penuh dengan Gambar Tiga Dimensi
Dimensi Yang Harus kau Lekatkan
Lekatkan di Hatimu ....
Ingatan Yang Harus kau Jaga Bersama
Bersama Setiap Organ Yang Hidup di Dirimu
Bersama dengan setiap Lonceng Waktu Yang Berdering
Bahwa....
Aku disini untuk mu...
Masih Disini Untuk mu....
Dan Akan Tetap Sama
36. Puisi Berjudul Rindu Sekolah
Rindu Bersemi di Sekolah
@Maulana Ibrahim
37. Puisi Berjudul Rindu Tak Terucap
Rindu Tak Terucap
38. Puisi Berjudul Diam
Diam
39. Puisi Berjudul Surat Cintamu
Surat Cintamu
40. Puisi Berjudul Pendosa Cinta
Pendosa Cinta
@2019 Copyright & Trademarks By Blogger.id